Hujan

Teks Eksplanasi: Hujan



   Beberapa wilayah di Indonesia sudah mulai memasuki musim hujan. Apakah kotamu termasuk di antaranya? Di beberapa daerah juga terjadi banjir, karena curah hujan tinggi yang berlangsung lama. Namun, apakah teman-teman tahu bagaimana terjadinya hujan?, Di alam yang kita tinggali ini terdapat siklus air yang berlangsung secara rutin dan dipengaruhi oleh berbagai macam hal. Siklus air adalah rangkaian peristiwa berulang yang mengakibatkan air di bumi tidak pernah habis. Siklus air juga disebut siklus hidrologi, yang menyebabkan hujan terjadi. Nah, supaya kamu bisa memahaminya dengan baik, mari perhatikan proses terjadinya hujan berdasarkan siklus air tersebut.

   Dilansir dari National Geographic, bumi selalu memiliki 332,5 juta mil kubik air.
Pasokan air di bumi tidak pernah berubah, air hanya terus melakukan perjalanan akibat siklus air. Air bukan hanya berasal dari laut, danau, atau sungai. Air juga ada di salju, tanah, bahkan magma cair. Ketika ada gunung yang erupsi atau meletus, air dari dalam bumi mengalir ke permukaan bersama dengan magma. Selain itu, air juga tersimpan di atmosfer sepuluh hari sebelum terjadinya hujan. Lalu bagaimanakah proses terjadinya hujan? Ada tiga tahap utama dalam siklus air, yaitu evaporasi atau transpirasi, kondensasi, dan presipitasi.

1. Evaporasi/Transpirasi
   Evaporasi adalah proses penguapan air yang berasal dari laut, sungai, danau, dan badan air lainnya.
Sedangkan transpirasi adalah pelepasan molekul air sebagai hasil metabolisme dari tumbuh-tumbuhan.
Kedua proses ini merupakan perubahan wujud dari cair ke gas yang dibawa menuju atmosfer.

2. Kondensasi
   Kondensasi adalah proses perubahan air dari gas menjadi cair, atau kita kenal dengan istilah pengembunan. Kondensasi merupakan kebalikan dari evaporasi atau penguapan. Kondensasi terjadi di atmosfer ketika air telah dipengaruhi oleh perubahan suhu dan tekanan. Dengan adanya kondensasi ini, air berkumpul menjadi awan hitam penyebab terjadinya hujan.
Awan pembawa hujan ini disebut dengan cumulus. Namun, yang lebih berbahaya disebut cumulonimbus. Awan cumulonimbus adalah sebuah awan vertikal dengan bentuk padat. Di dalamnya terdapat badai, petir, dan cuaca buruk lainnya.

3. Presipitasi
 Presipitasi adalah lanjutan dari tahan kondensasi. Presipitasi terjadi karena adanya pendinginan dan penambahan uap air, sehingga air yang membentuk awan mencapai titik jenuh. Semakin banyak air yang tersimpan di atmosfer, maka semakin banyak pula air yang ditampung oleh awan. Jika awan sudah tidak bisa menampung banyaknya air, maka air akan diturunkan ke bumi menjadi hujan. Nah, begitulah proses terjadinya hujan teman-teman.

   Dapat kita simpulkan bahwa terjadinya musim hujan yaitu karena air laut disinari oleh matahari mengalami penguapan, setelah mengalami mengalami penguapan, uap air tersebut mengalami kondensasi dan membentuk awan lalu terjadilah hujan.

   Nah, sekarang tidak bingung lagi kan darimana hujan berasal? Kita patut bersyukur diberi curah hujan yang selalu datang membasahi bumi kita, bandingkan dengan bagian bumi lain yang jarang sekali mendapatkan curah hujan, Afrika misalnya, tentunya kita akan mengalami kekeringan dan tandus. Dan jangan lupa jika langit mendung sedia payung atau jas hujan. Salam '''




Komentar

  1. Wah keren tulisannya. Terus menulis ya ditunggu tulisan yang lainnya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Pak Basyir, berkarya bersama diblog hehe😊👏

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Galeri Ngabuburit